Senin, 09 Agustus 2021

Peranan Ibu dalam Pemeliharaan Kesehatan Gigi Anak dengan Status Karies Anak Usia Sekolah Dasar


Pendahuluan

        Karies merupakan masalah gigi yang paling sering ditemukan pada anak usia sekolah dasar. Karies gigi adalah suatu penyakit infeksi yang merupakan proses demineralisasi progresif pada jaringan keras permukaan mahkota dan akar gigi yang sebenarnya dapat dicegah. Penyebab dari karies ini adalah adanya aktivitas mikroba dalam suatu karbohidrat yang dapat difermentasikan. Demineralisasi yang terjadi di jaringan keras gigi ini kemudian diikuti oleh kerusakan bahan organiknya. Invasi bakteri, kematian pulpa dan penyebaran infeksi ke jaringan periapikal dapat menyebabkan timbulnya rasa sakit. Rasa sakit tersebut dapat bertambah akibat mengonsumsi makanan atau minuman manis, bersuhu panas ataupun dingin. Orang tua sangat berperan dalam membentuk perilaku anak. Sikap dan perilaku orang tua, terutama ibu, dalam pemeliharaan kesehatan gigi memberi pengaruh yang cukup signifikan terhadap perilaku anak. Walaupun masih memiliki gigi sulung, orang tua harus memberikan perhatian serius pada anak. Pertumbuhan gigi permanen anak ditentukan oleh kondisi gigi sulung anak. Namun, masih banyak orang tua yang beranggapan bahwa gigi sulung hanya sementara dan akan digantikan oleh gigi permanen, sehingga mereka sering menganggap bahwa kerusakan pada gigi sulung bukan merupakan suatu masalah. Berdasarkan hal tersebut, peranan orang tua dalam memelihara kesehatan gigi merupakan salah satu faktor risiko yang menyebabkan karies pada anak. [Majority. 2015;4(7):1-6]


        Karies merupakan masalah gigi yang paling sering ditemukan pada anak usia sekolah dasar. Karies merupakan suatu proses patologis yang terjadi akibat adanya interaksi antar faktor di dalam mulut. Faktor tersebut meliputi faktor gigi dan saliva, agen (mikroorganisme), karbohidrat, dan faktor waktu. Selain faktor tersebut terdapat faktor luar seperti umur, jenis kelamin, perilaku kesehatan gigi dan mulut, pendidikan, sosial ekonomi, dan ras. Beberapa faktor yang menyebabkan karies pada anak umumnya adalah perilaku, lingkungan, dan pelayanan kesehatan gigi. Menurut Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), dalam pemeliharaan kesehatan gigi anak melibatkan interaksi antara anak, orang tua dan dokter gigi. Sikap dan perilaku orang tua, terutama ibu, dalam pemeliharaan kesehatan gigi memberi pengaruh yang cukup signifikan terhadap perilaku anak. Pada rentang usia 6 sampai 12 tahun, gigi susu mulai digantikan dengan gigi permanen. Walaupun masih memiliki gigi susu, orang tua harus memberikan perhatian serius pada anak karena pertumbuhan gigi permanen anak ditentukan oleh kondisi gigi sulung anak. 

Simpulan 

    Anak usia sekolah merupakan usia yang rentan terkena karies. Peran orang tua yang mengasuh, mendidik, dan mendorong, serta mengawasi anak dalam merawat kebersihan gigi penting dalam mencegah terjadinya karies. Ibu merupakan contoh utama anak dalam kehidupan sehari-harinya, sehingga peranan ibu dalam merawat kesehatan gigi anak dapat mempengaruhi status karies anak.



Daftar Pustaka

 1. Angela A. Pencegahan primer pada anak yang berisiko karies tinggi. Maj Ked Gigi Universitas Sumatera Utara. 2005; 38(3): 130–4. 

2. Alhamda S. Status kebersihan gigi dan mulut dengan status karies gigi (kajian pada murid kelompok umur 12 tahun di sekolah dasar negeri kota bukittinggi). Berita Kedokteran Masyarakat. 2011; 27(2): 108–15. 

3. Rahayu TU. Pengaruh edukasi menggunakan Kartu Indikator Karies Anak (KIKA) terhadap perilaku ibu tentang pencegahan karies gigi sulung di Kelurahan Randusari Semarang. Jurnal Media Medika Muda KTI Semarang: Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. 2013; 2(1):1-9.



Peranan Ibu dalam Pemeliharaan Kesehatan Gigi Anak dengan Status Karies Anak Usia Sekolah Dasar

Pendahuluan           Karies merupakan masalah gigi yang paling sering ditemukan pada anak usia sekolah dasar. Karies gigi adalah suatu peny...